Sunday, October 23, 2011

Memilih Spesifikasi Exhaust Fan yang Sesuai Ruangan

Inilah exhaust fan yang salah spesifikasi dan sempat terpasang di ruang kerja saya.  Exhaust fan ini kurang berdaya untuk menarik udara kotor.
Dulu saya asal pilih dan pasang exhaust fan untuk ruangan kerja di rumah. Saya pikir, toh, semua exhaust fan sama. Tapi kok, asap rokok di ruangan kerja saya muter-muter aja di situ. Rupanya kesalahan terletak dalam pemilihan spesifikasi exhaust fan.

Setelah saya mengganti exhaust fan dengan yang lebih sesuai, kini udara ruangan kerja saya jauh lebih sejuk dan segar. Suhu ruangan jadi sama dengan suhu udara yang ditarik dari luar. Bahkan di cuaca yang terik, menurut saya, udara di ruangan kerja saya lebih sejuk di banding di luar. Apalagi kalau sedang hujan... brrr... dingin, sob!

Tergantung Luas dan Fungsi Ruangan

Dalam memilih exhaust fan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah luas ruangan. Kemudian ketahui juga fungsi ruangan. Misalnya, ruangan kerja saya sebenarnya juga berfungsi sebagai ruangan merokok. Setelah itu baru memilih exhaust fan dengan spesifikasi yang sesuai luas dan fungsi ruangan.

Spesifikasi exhaust fan yang perlu diperhatikan diantaranya:
  • Konsumsi listrik (watt). Sesuaikan dengan daya sambungan listrik PLN kita. Kalau terlalu besar, kadang malah bikin jeblok.
  • RPM yaitu rotation per minute atau putaran kipas per menit. Semakin tinggi RPM, semakin cepat sebuah exhaust fan menarik udara.
  • Noise atau tingkat keberisikan suara exhaust fan dalam satuan desibel (db).
  • dan yang terpenting adalah Air volume, yaitu volume udara yang mampu ditarik oleh exhaust fan. Volume udara biasanya ditulis dalam satuan CMM (meter kubik per menit) atau CMH (meter kubik per jam).
Luas dan fungsi ruangan menentukan seberapa besar air change rate atau tingkat keperluan pertukaran udara yang ditulis dalam satuan ACH (air changes per hour).


Tabel Air Change Rate
Jenis Bangunan Jenis Ruangan ACH
Hotel Restoran, ruang dansa 8
Dapur 15
Lorong dan WC 5
Toilet 10
Ruang cuci 20
Ruang cuci dry cleaning 15
Rumah sakit Lobi 10
Klinik, ruang diagnosa pasien 6
Toilet 5
Kantor 6
Kantin, restoran 8
Dapur 15
Ruang ronsen 5
Toilet, ruang mesin genset 10
Ruang cuci dry cleaning 15
Kamar pasien 10
Publik Toilet umum 20
Rumah Dapur 15
Ruang keluarga 6
Studio foto Ruang Gelap 10
Ruang proses kimia 20
Sekolah Kantin 15
Ruang rapat 6
Ruang olahraga 8
Toilet 12
Perpustakaan, Laboratorium 6
Ruang kelas 6
Bioskop Ruang ketemuan, lorong 6
Ruang merokok 12
Toilet 10
Ruang proyektor 20
Kantor 6
Ruang kendali komunikasi 6
Pabrik Ruang Pengecatan 20
Ruang genset 20
Ruang penguapan 15
Kantor 6
Restoran Ruang makan 6
Dapur 20
Perkantoran Kantor 6
Lobi 10
Ruang rapat 12
Ruang pameran 10
Toilet 10
sumber: panasonic.co.th

Cara Memilih Exhaust Fan

Contoh dalam perhitungan berikut ini mencontoh kasus pemasangan exhaust fan pada ruang kerja saya di rumah.
  1. Hitung volume ruangan dalam satuan ukuran meter kubik (m3), yaitu lebar x panjang x tinggi ruangan. Contoh:
    Ruang kerja saya di rumah memiliki lebar 2,4 m, panjang 3 m, dan tinggi 2,5 m. Maka perhitungan volume ruangannya menjadi: 2,4m x 4m x 2,5m = 18m3.
  2. Hitung nilai CMH air volume yang diperlukan dengan cara mengkalikan Volume Ruangan (m3) dengan Air Change Rate (ACH) sesuai dengan tabel di atas. Karena saya bekerja sambil merokok, maka saya anggap ruang kerja saya sebagai ruang merokok. Oleh karena itu saya mengambil nilai CMH dari Ruang Merokok di gedung Bioskop yaitu 12.
    Maka keperluan air volume untuk ruang kerja saya menjadi:
    18m3 x 12ACH = 216CMH
  3. Pilih spesifikasi exhaust fan bernilai CMH sama atau lebih besar dari keperluan CMH ruangan. Untuk contoh ini pilihan saya jatuh pada exhaust fan merek KDK type 20CQT dengan air volume 438CMH.
Mendapatkan Informasi tentang Spesifikasi.

Kebanyakan exhaust fan yang beredar di pasaran tidak mencatumkan air volume pada kemasannya. Pedagang ataupun pramuniaga toko elektronik pun biasanya kebingungan jika ditanyai hal ini. Jadi sebaiknya cari tahu terlebih dahulu spesifikasi exhaust fan di internet, bisa melalui Google, sebelum melakukan pembelian. Kemudian catat merek dan tipe yang sesuai dengan spesifikasi.

Adakalanya sebuah exhaust fan tidak mencantumkan CMH dalam spesifikasinya, melainkan CMM. Jangan bingung bila menemui hal ini. Perbedaannya hanya dalam waktu hitung. CMH dihitung per jam, sedangkan CMM dihitung per menit. Artinya CMH = 60CMM.

Dalam kasus saya di atas, saya tidak berhasil menemukan exhaust fan merek KDK dijual di toko-toko elektronik dekat rumah. Yang ada hanya merek Panasonic dan Maspion. Saya pun mencari informasi di internet mengenai tipe exhaust fan merek Panasonic yang sesuai spesifikasi yang saya inginkan yaitu yang memiliki air volume sama dengan atau lebih besar dari 216CMH.

Dari website-nya, saya menemukan exhaust fan yang cukup imbang dengan KDK type 20CQT yaitu Panasonic tipe FV-20TGU1 dengan air volume 8.1CMM. Jika dalam CMH, maka air volume tipe ini adalah 8.1CMM x 60 = 486CMH. Oke! Beli yang ini aja, deh. Bedanya juga cuma lebih mahal Rp15.000 dibanding merek KDK.

Ternyata, "Wah, barang yang ini kosong, bos! Tinggal Panasonic tipe FV-25TGU2 doang. Mau nggak?", ujar sang pedagang ketika saya mencari Panasonic tipe FV-20TGU1.

Exhaust fan yang lebih sesuai untuk ruang kerja saya yang penuh asap rokok.
Karena sudah mencatat spesifikasi berbagai tipe exhaust fan dari informasi yang terdapat di internet, saya tahu bahwa tipe yang ditawarkan pedagang tersebut ber-air volume 9.4CMM, atau sama dengan 564CMH, lebih tinggi 78CMH dari tipe yang saya inginkan sebelumnya. Tapi konsumsi listriknya lebih besar hingga 100%. Tipe FV-20TGU1 berdaya 18 watt, sedangkan FV-25TGU2 berdaya 28,9 - 36,8 watt.

Ya sudahlah. Saya pun membeli tipe FV-25TGU2 ini. Baling-balingnya lebih besar, dayanya lebih besar, asap rokok pun lebih cepat ditarik keluar. Terbukti.

20 comments:

  1. Terimakasih Pak, informasinya sangat membantu..
    Sukses buat Bapak...

    ReplyDelete
  2. Sama-sama. Semoga bermanfaat. Sukses juga buat Bapak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi.
      Terima kasih artikelnya sangat membantu..
      Boleh share mengenai cara memilih spesifikasi blower untuk area pengelasan??

      Delete
  3. saya uda memakai exhaust fan me panasonic,sekarang ngangkrak mas alias gak kepakek,masih terpampang di tembok rumah saya,di karenakan macet,kata mekanic kering AS nya,da saya kasih olie gak juga mau muter......

    ReplyDelete
  4. @Surya Darma:
    Berdasarkan pengalaman saya, macetnya fan/kipas (baik exhaust maupun standing) disebabkan karena antara as/sumbu dan selongsongnya tidak rata atau bengkok sehingga tidak bisa berputar lancar. Jika terlalu lama dinyalakan lalu jarang digunakan, menyebabkan pemuaian akibat panas ketika dinyalakan tidak merata.


    Tapi jangan diberi oli, karena oli tidak cocok untuk dinamo atau kumparan dan hanya akan memperparah.


    Saya empat kali mengalami hal serupa dengan 2 merek berbeda yaitu SKI dan MPN. SKI bisa selamat dan masih menyala hingga sekarang. MPN sudah almarhum.


    Cara (saya) memperbaiki exhaust fan yang macet: bisa dibaca DISINI

    ReplyDelete
  5. kalau mau cari exhaust fan dengan kualitas dan harga yang oke ada refferensi kah pak jul ??

    ReplyDelete
  6. Gak ada sih. Saya biasanya keliling ke toko-toko listrik aja.

    ReplyDelete
  7. Permisi gan..ane mw minta pendapat. Klo untuk kamar tidur baik nya pake exhause fan type merek apa y..mohon bantuanya mksh

    ReplyDelete
  8. Permisi gan....ane mw minta pendapat. Untuk kamar tidur famly baik nya pake exhause fan type merek apa ya..biar nyaman. Mohon bantuan nya mksh

    ReplyDelete
  9. @Nvine Nvine
    Kalo yang udah ane buktiin kehandalannya merek Sekai, Panasonic atau KDK. Kalo yang gampang jebol merek M*spi*n. Tapi yang lebih penting, ukur dulu ruangannya. Terus, sesuaikan kapasitasnya.

    ReplyDelete
  10. apakah bisa menghubungi saya via emal : sandyliga@gmail.com. apakah pak Ajoull berpengalaman dalam masalah kipas dan ducting untuk bakaran seperti, sate, ayam bakar, seafood bakar ?

    ReplyDelete
  11. Pak ajoull, maaf apakah sy bisa minta link halaman asli yg memuat tabel di atas? saya mau menggunakannya sbg sumber dari penulisan tugas akhir saya. Terima kasih :)

    ReplyDelete
  12. Terima kasih mas sangat membantu, kebetulan saya mau cari exhaust fan untuk kamar mandi

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  14. @Sandy: Saya belum berpengalaman soal itu.
    @woitS: Itu saya dapat dari panasonic.co.th. Tapi lamannya saya lupa.

    ReplyDelete
  15. mas sy mo tanya gmn cara pasangnya? sy jg mo beli exhaust fan panasonic Tipe FV-20TGU1, kmrn sy lihat di toko tidak ada corong saluran pipanya. sy bingung nti sedotan udaranya dibuang kmn klo g ada pipa. kebetulan kamar mandi lantai bawah atapnya cor, yg dipasangi plafon. mhn pencerahannya. terimakasih

    ReplyDelete
  16. Pak, saya baru beli exhaust fan panasonic type FV-25TGU3 yang ceiling mount. Bapak waktu pasang exhaust fan pakai saluran pipa juga tidak? Kebetulan kamar saya di lantai 2 dan atas plafon langsung atap genteng.

    ReplyDelete